Penelitian sebelumnya juga telah memperlihatkan bahwa kekerasan fisik dan seksual terhadap wanita berhubungan dengan berat badan lahir yang rendah pada anaknya. Selain itu, resiko kematian bayi pun meningkat.
Untuk menyelidiki lebih jauh, Dr. Kajsa Asling-Monemi dari Uppsala University di Swedia bersama rekan-rekannya mengumpulkan data berat lahir dari 3.164 bayi dan pola pertumbuhannya sampai mereka berusia 2 tahun.
Ibu mereka kebanyakan adalah ibu rumah tangga, dan setengah dari mereka dilaporkan menjadi korban dari kekerasan dalam keluarga sepanjang hidup mereka. 14% mengalami kekerasan yang cukup parah selama masa kehamilan, 24% mengalami kekerasan seksual, dan 28% dari mereka mengatakan bahwa mereka dihina, diintimidasi, ataupun mengalami kekerasan emosional lainnya.
Ketika melahirkan, rata-rata berat badan anak mereka adalah sekitar 2.701 gram. Secara keseluruhan, 33% dari anak yang dilahirkan dinyatakan memiliki berat lahir rendah, kurang dari 2.500 gram. Anak-anak dari ibu yang mengalami kekerasan jenis apapun termasuk ke dalam kelompok berat lahir rendah ini.

Ketika anak berusia dua tahun, anak dari ibu yang mengalami kekerasan hampir 42% mengalami berat badan kurang, sekitar 13% kekurangan nutrisi, dan lebih dari 55% mengalami kelainan pola pertumbuhan (bertubuh pendek). Walaupun ketika lahir ukuran tubuh anak dari ibu yang mengalami kekerasan sudah terlihat lebih kecil daripada anak dari ibu yang tidak mengalaminya, perbedaan ukuran ini akan lebih terlihat jelas ketika anak memasuki usia dua tahun.
Abuse of moms may stunt kid's growthPerhatian:
Dibebaskan menyalin sebagian ataupun keseluruhan isi blog ini demi kepentingan pendidikan kesehatan bagi masyarakat umum dengan ketentuan mencantumkan alamat link blog ini sebagai sumbernya.Apabila Anda ingin berlangganan berita terbaru dari Gigi Sehat Badan Sehat, daftarkanlah alamat email Anda dengan meng-klik kata berlangganan:
Berlangganan.
Berita terbaru dari Gigi Sehat Badan Sehat akan langsung dikirimkan ke email Anda.
Kembali ke halaman utama