Para peneliti mengklaim bahwa suatu zat di dalam
coklat akan segera menjadi salah satu bahan aktif yang terkandung di dalam obat untuk
batuk yang persisten, yaitu batuk yang menetap lebih dari dua minggu. Zat itu bernama theobromine.
Kebanyakan obat batuk sekarang mengandung suatu bahan yang tergolong narkotika yang disebut codeine untuk meredakan
gejala batuk. Namun, pada bulan Oktober Medicines and Health products Regulatory Agency (MHRA) mengatakan penderita batuk yang berusia di bawah 18 tahun tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi
obat batuk yang mengandung codeine karena risikonya lebih besar daripada manfaatnya.
Peneliti mengatakan bahwa theobromine tidak memiliki efek buruk tersebut, dan dikatakan bahwa zat ini bekerja langsung terhadap saraf vagus yang memiliki andil terhadap
gejala batuk persisten. Karena zat ini tidak memiliki rasa, obat yang mengandung bahan ini pun dapat dikonsumsi pula oleh mereka yang tidak suka
coklat.
Obat tersebut akan memasuki uji terakhirnya pada beberapa bulan ke depan dan rencananya akan berada di pasaran sekitar 2 tahun mendatang.
BBC News: 'Chocolate cough remedy' in sight
Perhatian: Dibebaskan menyalin sebagian ataupun keseluruhan isi blog ini demi kepentingan pendidikan kesehatan bagi masyarakat umum dengan ketentuan mencantumkan alamat link blog ini sebagai sumbernya. Apabila Anda ingin berlangganan berita terbaru dari Gigi Sehat Badan Sehat, daftarkanlah alamat email Anda dengan meng-klik kata berlangganan:
Berlangganan. Berita terbaru dari Gigi Sehat Badan Sehat akan langsung dikirimkan ke email Anda.
Kembali ke halaman utama