Profesor Roger Hart mengatakan hal ini pada pertemuan tahunan European Society of Human Reproduction And Embryology bahwa efek negatif dari penyakit gusi pada terjadinya proses kehamilan sama besarnya dengan efek obesitas.
Penyakit gusi (penyakit periodontal) merupakan penyakit infeksi kronis dan peradangan dari gusi dan jaringan pendukung gigi. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri normal yang ada di mulut setiap orang. Apabila kondisi ini tidak dikontrol dokter gigi dengan perawatan skeling, maka proses peradangan ini akan menyebabkan kerusakan pada gusi dan jaringan pendukung. Biasanya paling mudah diketahui melalui gejala gusi berdarah, akar gigi yang terbuka, ataupun kegoyangan gigi. Pencegahan terbaiknya adalah dengan menyikat gigi dan flossing secara teratur.
Dari penelitian-penelitian sebelumnya, penyakit gusi telah dihubungkan dengan berbagai kondisi seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, penyakit pernapasan dan ginjal, serta masalah kehamilan seperti keguguran dan kelahiran prematur.
Profesor Hart, yang merupakan Professor of Reproductive Medicine di University of Western Australia dan Medical Director of Fertility Specialists of Western Australia, mengatakan bahwa sebelumnya belum pernah ada penelitian yang menyelidiki hubungan antara penyakit gusi dengan kemungkinan kehamilan. Jadi penelitian ini merupakan yang pertama yang mengungkap bahwa penyakit gusi bisa menjadi salah satu dari berbagai faktor yang dapat memengaruhi peluang terjadinya kehamilan.
Medical News Today: Gum Disease Can Increase The Time It Takes To Become Pregnant
Perhatian:
Dibebaskan menyalin sebagian ataupun keseluruhan isi blog ini demi kepentingan pendidikan kesehatan bagi masyarakat umum dengan ketentuan mencantumkan alamat link blog ini sebagai sumbernya.Apabila Anda ingin berlangganan berita terbaru dari Gigi Sehat Badan Sehat, daftarkanlah alamat email Anda dengan meng-klik kata berlangganan:
Berlangganan.
Berita terbaru dari Gigi Sehat Badan Sehat akan langsung dikirimkan ke email Anda.
Kembali ke halaman utama