Malcolm Lawrence, seorang pria asal South Wales bercerita kepada British Daily Mail bahwa ketika dia dan istrinya yang berusia 31 tahun menikah 11 tahun yang lalu, dia tidak sanggup memberikan anak secara alami, dan istrinya pun masih terlalu muda untuk menjalani perawatan in vitro fertilization (IVF).
Lawrence lalu memutuskan untuk membekukan spermanya yang akan disimpan di rumah sakit untuk satu dekade ke depan. Barulah tahun lalu istrinya menjalani program in vitro fertilization dengan menggunakan sperma yang sudah dibekukan ini.
Lawrence sebelumnya telah memiliki anak yang kini sudah beranjak dewasa dari pernikahan pertamanya. Namun pada pernikahan yang kedua ini dia kesulitan untuk memperoleh seorang anak. Kemungkinan hal ini dipengaruhi oleh faktor usia kata para ahli. Walaupun begitu, sebenarnya laki-laki akan terus menghasilkan sperma sampai akhir hayatnya, kata Dr. Jamie Grifo, direktur program dari NYU Fertility Center di New York.
Selain pada kasus Lawrence di atas, sebenarnya salah satu alasan utama dilakukannya tindakan pembekuan sperma adalah apabila seorang laki-laki didiagnosis menderita kanker. Hal ini dikarenakan perawatan kanker dapat mengganggu kualitas sperma. Sehingga apabila mereka masih berencana untuk memiliki keturunan, maka dianjurkan agar mereka membekukan sperma selagi kualitas sperma mereka masih baik.
ABC News: 67-Year-Old Fathers Child Using Sperm Frozen For 11 Years
Perhatian:
Dibebaskan menyalin sebagian ataupun keseluruhan isi blog ini demi kepentingan pendidikan kesehatan bagi masyarakat umum dengan ketentuan mencantumkan alamat link blog ini sebagai sumbernya.Apabila Anda ingin berlangganan berita terbaru dari Gigi Sehat Badan Sehat, daftarkanlah alamat email Anda dengan meng-klik kata berlangganan:
Berlangganan.
Berita terbaru dari Gigi Sehat Badan Sehat akan langsung dikirimkan ke email Anda.
Kembali ke halaman utama