Pemberian makanan tersebut akan memberikan pengaruhnya yang lebih besar terutama di usia tiga tahun kehidupan, dimana otak sang anak sedang mengalami perkembangan yang pesat. Pada usia tersebut, otak anak justru membutuhkan makanan yang sehat dan bernutrisi untuk membantu meningkatkan perkembangan otak mereka.
"We have found some evidence to suggest that a diet associated with increasing consumption of foods that are high in fat, sugar and processed foods in early childhood is associated with small reductions in IQ in later childhood," kata pemimpin penelitian Kate Northstone, seorang peneliti di department of social medicine di University of Bristol.
Jadi, makanan sehat dan bernutrisi tidak hanya penting untuk pertumbuhan fisik mereka, tapi juga berpengaruh terhadap kemampuan mental mereka.
Peneliti menjelaskan bahwa ketika seorang anak diberikan makanan yang tinggi kalori yang rendah nutrisi (nutrisi ini berupa asam lemak sehat, vitamin, dan mineral), otak mereka tidak mendapat senyawa yang dibutuhkan untuk berkembang dan berfungsi sempurna. Beberapa efek yang mungkin timbul dari hal ini diantaranya kemampuan kognitif, tingkah laku, dan kemampuan sosial yang kurang.
Oleh karena itu, walaupun fast food, junk food, ataupun makanan instan dapat memberikan kemudahan terutama bagi orang tua yang sibuk, tentu dampak ini juga perlu diperhatikan baik-baik. Karena, tentunya setiap orang tua mendambakan anaknya dapat tumbuh cerdas dan memiliki masa depan yang cerah.
Health Day: Processed, Fatty Foods May Dumb Down Your Kids: StudyPerhatian: Dibebaskan menyalin sebagian ataupun keseluruhan isi blog ini demi kepentingan pendidikan kesehatan bagi masyarakat umum dengan ketentuan mencantumkan alamat link blog ini sebagai sumbernya. Apabila Anda ingin berlangganan berita terbaru dari Gigi Sehat Badan Sehat, daftarkanlah alamat email Anda dengan meng-klik kata berlangganan:
Berlangganan. Berita terbaru dari Gigi Sehat Badan Sehat akan langsung dikirimkan ke email Anda.
Kembali ke halaman utama