• Home

Jurnal Kesehatan Lingkungan

Pusat Jurnal Kesehatan Lingkungan

  • Home
Home » kesehatan umum » kesehatan umum anak » kesehatan umum psikologi » Tindakan Kriminal Berhubungan Dengan Kebiasaan Makan Permen Ketika Kecil?

Tindakan Kriminal Berhubungan Dengan Kebiasaan Makan Permen Ketika Kecil?

candyOrang tua mana yang tidak pernah memberi anaknya permen atau coklat apabila si kecil mengamuk ataupun ngambek. Trik ini mungkin efektif dalam jangka waktu pendek. Namun, menurut seorang peneliti dari Inggris ternyata tindakan ini dapat berpengaruh terhadap psikologi sang anak dan beresiko membuat anak menjadi seseorang yang suka melakukan tindakan kekerasan ketika dewasa nanti.

Penelitian baru ini dilakukan oleh Simon Moore, seorang dosen senior bagian Violence and Society Research di Cardiff University, Inggris. Moore yang khusus meneliti remaja yang labil, telah meneliti faktor-faktor yang mendorong anak untuk melakukan tindakan kejahatan.

Dalam penelitian sebelumnya, Moore menemukan bahwa anak-anak yang memiliki masalah serius dan cenderung berani mengambil tindakan yang beresiko ternyata memiliki pola makan yang tidak baik, sarapan dengan cola dan sebungkus keripik.

Temuan ini mendorong Moore untuk melakukan British Cohort Study, survei jangka panjang terhadap 17.000 orang yang dilahirkan dalam periode 1 minggu di bulan April 1970. Penelitian ini meliputi evaluasi terhadap berbagai aspek pertumbuhan anak seperti makanan, kondisi kesehatan, dan status sosioekonomi.

Moore mencoba mencari hubungan antara diet anak dengan tingkah laku ketika dewasa: pada usia 10 tahun, anak ditanya mengenai berapa banyak permen yang dikonsumsi, dan pada usia 34 tahun mereka ditanya apakah mereka pernah terlibat dengan tindakan kejahatan.

Analisis Moore memperlihatkan bahwa 69% dari orang-orang yang pernah terlibat dengan tindakan kejahatan pada usia 34 tahun ternyata memiliki kebiasaan makan permen setiap hari ketika kecil, 42% orang yang belum pernah dipenjara akibat tindakan kekerasan ternyata juga melaporkan hal yang sama.

Awalnya, Moore dan rekan-rekannya menganggap hal ini mungkin berhubungan dengan hal yang lain. Namun, ternyata hasilnya tetap sama walaupun mereka telah menghilangkan faktor parental permissiveness, status ekonomi, maupun tempat tinggal anak berupa kota atau desa.

Satu pertanyaan yang muncul, apakah permen memiliki kandungan yang memicu tingkah laku antisosial dan agresif, atau apakah kebiasaan makan permen yang berlebihan memperlihatkan kurangnya disiplin di masa kecil yang berdampak terhadap kurangnya pengendalian diri ketika dewasa. Moore cenderung setuju dengan pendapat yang kedua.criminal

Kemungkinan, anak yang diberikan permen terlalu sering tidak akan pernah belajar bagaimana cara menunda suatu kepuasan, sehingga mereka tidak dapat mengembangkan rasa sabar terhadap suatu hal yang mereka inginkan. Hal inilah yang nantinya mendorong anak untuk bertindak sesuai dengan kemauannya sendiri ketika dewasa.



Source: Eating Candy in Childhood Linked to Adult Crime



Perhatian:
Dibebaskan menyalin sebagian ataupun keseluruhan isi blog ini demi kepentingan pendidikan kesehatan bagi masyarakat umum dengan ketentuan mencantumkan alamat link blog ini sebagai sumbernya.



Apabila Anda ingin berlangganan berita terbaru dari Gigi Sehat Badan Sehat, daftarkanlah alamat email Anda dengan meng-klik kata berlangganan: Berlangganan.

Berita terbaru dari Gigi Sehat Badan Sehat akan langsung dikirimkan ke email Anda.


Kembali ke halaman utama

Posted by Unknown on Saturday, October 3, 2009 - Rating: 4.5
Title : Tindakan Kriminal Berhubungan Dengan Kebiasaan Makan Permen Ketika Kecil?
Description : O rang tua mana yang tidak pernah memberi anaknya permen atau coklat apabila si kecil mengamuk ataupun ngambek. Trik ini mungkin efektif dal...

Share to

Facebook Google+ Twitter
Newer Post
Older Post
Home
Tahan Lama

Sehat Alami

Artikel Menarik Lainnya

  • Antibakteri (Oleh: Fitria Nugrahani, drg.)
    Antibakteri (Oleh: Fitria Nugrahani, drg.)
  • Efek Samping Menurunkan Berat Badan
    Efek Samping Menurunkan Berat Badan
  • Chlorhexidine dan Chlorine dioxide, Mana Yang Lebih Efektif?
    Chlorhexidine dan Chlorine dioxide, Mana Yang Lebih Efektif?
  • Selai Peanut Butter Baik Untuk Kesehatan Gusi!
    Selai Peanut Butter Baik Untuk Kesehatan Gusi!
  • Polusi Udara Dan Temperatur Ekstrim Dapat Memicu Serangan Jantung
    Polusi Udara Dan Temperatur Ekstrim Dapat Memicu Serangan Jantung
  • Periode Erupsi Gigi
    Periode Erupsi Gigi
  • Cholrhexidine Sebagai Pencegah Dry Socket
    Cholrhexidine Sebagai Pencegah Dry Socket
  • Seminar Untuk Umum: Pentingnya Perawatan Gigi dan Mulut
    Seminar Untuk Umum: Pentingnya Perawatan Gigi dan Mulut
  • Seminar Kedokteran Gigi: RSPAD Dentistry 2011
    Seminar Kedokteran Gigi: RSPAD Dentistry 2011
  • Berbagai Pilihan Minuman Olah Raga
    Berbagai Pilihan Minuman Olah Raga
  • Pemeriksaan Kulit Rutin Sama Pentingnya Dengan Pemeriksaan Gigi
    Pemeriksaan Kulit Rutin Sama Pentingnya Dengan Pemeriksaan Gigi
  • Ketombe
    Ketombe
  • Cancer Doesn't Cause By Rheumatoid Arthritis Treatment
    Cancer Doesn't Cause By Rheumatoid Arthritis Treatment
  • Dentamedia No.1 Vol.15 Januari-Maret 2011
    Dentamedia No.1 Vol.15 Januari-Maret 2011
  • Inovasi Baru: Pasta Gigi Penurun Nafsu Makan
    Inovasi Baru: Pasta Gigi Penurun Nafsu Makan
  • American Heart Association: Pengaruh Baik Kopi Untuk Kesehatan Jantung
    American Heart Association: Pengaruh Baik Kopi Untuk Kesehatan Jantung
  • Pria 67 Tahun Memperoleh Anak Dari Spermanya Yang Dibekukan Selama 11 Tahun
    Pria 67 Tahun Memperoleh Anak Dari Spermanya Yang Dibekukan Selama 11 Tahun
  • Jawaban Pertanyaan Melalui Email (9 November 2009)
    Jawaban Pertanyaan Melalui Email (9 November 2009)
  • Mariah Carey Turun 13 Kilogram Setelah Melahirkan
    Mariah Carey Turun 13 Kilogram Setelah Melahirkan
  • Gwyneth Paltrow dan Postpartum Depression
    Gwyneth Paltrow dan Postpartum Depression
Copyright © 2012 Jurnal Kesehatan Lingkungan - All Rights Reserved
Design by Jurnal Kesehatan Lingkungan - Powered by Blogger