• Home

Jurnal Kesehatan Lingkungan

Pusat Jurnal Kesehatan Lingkungan

  • Home
Home » dokter gigi dan mahasiswa » Mengapa Pulpa Yang Mengalami Pulpitis Irreversible Tidak Dapat Kembali Normal?

Mengapa Pulpa Yang Mengalami Pulpitis Irreversible Tidak Dapat Kembali Normal?

toothache
Pada dasarnya pulpa merupakan jaringan ikat yang sama seperti jaringan ikat yang berada di bagian tubuh yang lain. Namun, ada beberapa faktor yang membuatnya berbeda dalam memberikan respon terhadap iritasi:

  1. Hampir seluruh bagian pulpa dikelilingi oleh jaringan keras, sehingga membatasi pulpa untuk membengkak dan hal ini mengakibatkan terbatasinya kemampuan pulpa untuk mentolerir edema.
  2. Pulpa hampir tidak memiliki sistem sirkulasi kolateral sehingga mengurangi kemampuannya dalam menghadapi bakteri, jaringan nekrotik, dan inflamasi.
  3. Pulpa mengandung sel unik yaitu odontoblas. Pulpa dapat membentuk jaringan keras berupa dentin reparatif untuk melindungi dirinya dari cedera.

Penelitian telah menunjukkan bahwa pulpa yang cedera dapat pulih kembali, namun derajat cedera dimana pulpa masih dapat pulih kembali ini masih belum diketahui.

Pada pulpitis reversible, inflamasi biasanya terlokalisir pada daerah di bawah tubulus dentin yang terpapar iritan. Apabila iritan dihilangkan, maka proses inflamasi reaktif ini pun akan hilang. Pada pulpitis reversible, belum terjadi penetrasi bakteri ke dalam jaringan pulpa.

Pada pulpitis irreversible pulpa telah mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi. Sudah ada keterlibatan dari bakteri yang berpenetrasi ke dalam pulpa. Infeksi dari bakteri ini akan berkembang menjadi mikroabses yang akan berlanjut menjadi nekrosis.

Pada proses inflamasi ini, terjadi vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas vaskular pembuluh darah. Cairan yang keluar dari pembuluh darah akan berakumulasi di daerah interstitial pulpa. Namun, karena pulpa hampir seluruhnya dikelilingi oleh jaringan keras maka tekanan di dalam ruang pulpa akan meningkat. Peningkatan tekanan ini akan menyebabkan gangguan pada proses mikrosirkulasi lokal. Ketika tekanan tersebut lebih besar dari pada tekanan venous, maka vein akan kolaps. Darah pun akan mengalir dari daerah bertekanan tinggi ini ke daerah yang bertekanan rendah.

Tekanan yang terus menerus ini akan menyebabkan terjadinya compromise circulation, darah baru terhambat masuk ke daerah tersebut. Pada jaringan sehat, terhambatnya aliran darah tidak terlalu berakibat fatal. Namun pada jaringan yang sedang mengalami peradangan, compromise circulation akan menyebabkan terakumulasinya iritan seperti injurious enzym, faktor-faktor kemotoksik, dan toksin bakteri.

Dengan bertambahnya proses inflamasi, jaringan pulpa akan terus mengalami disintegrasi di bagian tengahnya membentuk regio liquefaction necrosis yang akan terus bertambah. Karena kurangnya sistem sirkulasi kolateral dan dinding dentin yang mengelilingi pulpa, maka tidak cukup drainase dari cairan inflamasi. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan tekanan jaringan yang terlokalisir, yang menyebabkan proses kerusakan akan semakin berkembang sampai keseluruhan jaringan pulpa mengalami nekrosis.
tooth pulp

Perkembangan dari liquefaction necrosis bervariasi, dimana kecepatannya berhubungan dengan kemampuan jaringan untuk mendrainase atau menyerap cairan inflamasi untuk mengurangi tekanan intrapulpa.


Source: Ingle, J.I.; and L.K. Bakland. 2002. Endodontics. Ontario: Elsevier.




Perhatian:
Dibebaskan menyalin sebagian ataupun keseluruhan isi blog ini demi kepentingan pendidikan kesehatan bagi masyarakat umum dengan ketentuan mencantumkan alamat link blog ini sebagai sumbernya.



Apabila Anda ingin berlangganan berita terbaru dari Gigi Sehat Badan Sehat, daftarkanlah alamat email Anda dengan meng-klik kata berlangganan: Berlangganan.

Berita terbaru dari Gigi Sehat Badan Sehat akan langsung dikirimkan ke email Anda.


Kembali ke halaman utama

Posted by Unknown on Wednesday, February 17, 2010 - Rating: 4.5
Title : Mengapa Pulpa Yang Mengalami Pulpitis Irreversible Tidak Dapat Kembali Normal?
Description : P ada dasarnya pulpa merupakan jaringan ikat yang sama seperti jaringan ikat yang berada di bagian tubuh yang lain. Namun, ada beberapa fakt...

Share to

Facebook Google+ Twitter
Newer Post
Older Post
Home
Tahan Lama

Sehat Alami

Artikel Menarik Lainnya

  • Agenda Seminar Kedokteran Gigi
    Agenda Seminar Kedokteran Gigi
  • Perbaiki Gigi Rusak Tanpa Dibor
    Perbaiki Gigi Rusak Tanpa Dibor
  • Dilelang: Model Cetakan Rahang Elvis Presley
    Dilelang: Model Cetakan Rahang Elvis Presley
  • Ciri Orang Yang Rentan Menderita Kanker Kulit
    Ciri Orang Yang Rentan Menderita Kanker Kulit
  • Haruskah Anak Lelaki Bertubuh Pendek Terapi Hormon?
    Haruskah Anak Lelaki Bertubuh Pendek Terapi Hormon?
  • Bahaya Sinar X Bagi Jantung
    Bahaya Sinar X Bagi Jantung
  • Depresi Dapat Meningkatkan Persepsi Rasa Sakit
    Depresi Dapat Meningkatkan Persepsi Rasa Sakit
  • Seminar: Dentistry Plus IV 2011, Curative And Promotive Dentistry
    Seminar: Dentistry Plus IV 2011, Curative And Promotive Dentistry
  • Pemberian Finger Food  pada Anak sebagai Stimulasi
    Pemberian Finger Food pada Anak sebagai Stimulasi
  • Orang Kegemukan Lebih Sering Ke Dokter Daripada Perokok
    Orang Kegemukan Lebih Sering Ke Dokter Daripada Perokok
  • Pengakuan Shia LaBeouf Tentang Cedera Shooting Sekuel Transformer
    Pengakuan Shia LaBeouf Tentang Cedera Shooting Sekuel Transformer
  • GigiSehatBadanSehat Versi Mobile
    GigiSehatBadanSehat Versi Mobile
  • Mariah Carey Turun 13 Kilogram Setelah Melahirkan
    Mariah Carey Turun 13 Kilogram Setelah Melahirkan
  • Obat Ajaib Itu Bernama Aspirin
    Obat Ajaib Itu Bernama Aspirin
  • Sejarah Perkembangan Sikat Gigi
    Sejarah Perkembangan Sikat Gigi
  • Agenda Seminar Kedokteran Gigi
    Agenda Seminar Kedokteran Gigi
  • Gangguan Mata Akibat Layar Perangkat Elektronik
    Gangguan Mata Akibat Layar Perangkat Elektronik
  • Alternatif Lain Pengganti Benang Gigi
    Alternatif Lain Pengganti Benang Gigi
  • Obesitas: Ada yang Lebih Patut Disalahkan Daripada Kurangnya Olah Raga
    Obesitas: Ada yang Lebih Patut Disalahkan Daripada Kurangnya Olah Raga
  • Pencegahan Gigi Berlubang Pada Balita
    Pencegahan Gigi Berlubang Pada Balita
Copyright © 2012 Jurnal Kesehatan Lingkungan - All Rights Reserved
Design by Jurnal Kesehatan Lingkungan - Powered by Blogger