• Home

Jurnal Kesehatan Lingkungan

Pusat Jurnal Kesehatan Lingkungan

  • Home
Home » kesehatan umum » kesehatan umum sel dan kanker » Anjing Dapat Dilatih Untuk Deteksi Kanker Stadium Awal

Anjing Dapat Dilatih Untuk Deteksi Kanker Stadium Awal

Marine - a dog who sniff out colon cancer
Dengan indra penciumannya yang luar biasa, anjing telah banyak membantu manusia. Seperti mencari korban bencana, ataupun mencari bom dan obat-obatan terlarang yang tersembunyi. Menurut para peneliti Jepang, anjing juga dapat dilatih untuk mendeteksi kanker kolon.

Para peneliti dari Kyushu University melaporkan bahwa seekor anjing Labrador betina terlatih berusia 8 tahun bernama Marine mampu mendeteksi adanya kanker kolorektal pada pasien-pasien dengan tingkat keakuratan 98%.

Anjing lulusan St. Sugar Cancer-Sniffing Dog Trainer Center di Chiba-Jepang ini, awalnya dilatih sebagai water rescue dog. Ternyata dia juga dapat mendeteksi 12 macam kanker dari sampel napas pasien, sampai akhirnya dia bergabung dengan penelitian kanker kolorektal ini.

Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui apakah bau napas dari pasien dapat dijadikan alat yang efektif dalam pemeriksaan kanker kolorektal.

Dalam penelitian ini, ada 40 pasien kanker kolorektal dan 320 orang sehat yang harus diperiksa oleh Marine. Penelitian ini juga dilakukan dari bulan November ke Juni, karena konsentrasi Marine berkurang selama musim panas.

Marine ternyata mampu membedakan sampel kanker dengan sampel non-kanker pada 33 dari 36 tes napas, dan pada 37 dari 38 tes feces. Bahkan penciuman Marine tampak semakin akurat pada kanker kolorektal stadium awal. Di sisi lain, dilakukan pula blood screening test yang merupakan tes sederhana dan non-invasif untuk pemeriksaan kanker kolorektal. Namun, tes ini hanya dapat menemukan 1 kasus dari 10 kasus kanker stadium awal.

Berdasarkan temuan mereka ini, peneliti menyatakan bahwa tingkat keakuratan Marine dalam mendeteksi kanker kolorektal adalah 95% dari sampel napas, dan 98% dari sampel feces, bila dibandingkan dengan kolonoskopi yang merupakan gold standard untuk pemeriksaan kanker kolon.

Satu lagi kehebatan Marine, ternyata dia juga tetap dapat mengidentifikasi kanker dengan baik walaupun pasien yang diperiksanya adalah seorang perokok ataupun memiliki masalah pencernaan.

Selain itu, peneliti juga mengambil sampel napas dan feces dari pasien kanker payudara, perut, dan prostat. Lagi-lagi Marine tetap dapat memperlihatkan kehebatannya.

Namun, bukan berarti penelitian ini bermaksud menjadikan penciuman anjing sebagai alat utama untuk mendeteksi kanker. Karena, sebagai makhluk hidup anjing tentunya juga memiliki kekurangan. Jadi, yang terpenting dari penelitian ini adalah untuk menemukan senyawa yang dideteksi oleh anjing sebagai indikator adanya kanker, lalu kemudian dikembangkanlah suatu sensor untuk mendeteksi kanker pada stadium awal.


Health Day: Trained Labrador Can Sniff Out Colon Cancer, Researchers Say

Perhatian: Dibebaskan menyalin sebagian ataupun keseluruhan isi blog ini demi kepentingan pendidikan kesehatan bagi masyarakat umum dengan ketentuan mencantumkan alamat link blog ini sebagai sumbernya.
Apabila Anda ingin berlangganan berita terbaru dari Gigi Sehat Badan Sehat, daftarkanlah alamat email Anda dengan meng-klik kata berlangganan: Berlangganan. Berita terbaru dari Gigi Sehat Badan Sehat akan langsung dikirimkan ke email Anda.
Kembali ke halaman utama
Posted by Unknown on Thursday, February 3, 2011 - Rating: 4.5
Title : Anjing Dapat Dilatih Untuk Deteksi Kanker Stadium Awal
Description : D engan indra penciumannya yang luar biasa, anjing telah banyak membantu manusia. Seperti mencari korban bencana, ataupun mencari bom dan ob...

Share to

Facebook Google+ Twitter
Newer Post
Older Post
Home
Tahan Lama

Sehat Alami

Artikel Menarik Lainnya

  • Ajari Anak Anda Tentang Pola Makan Sehat Untuk Menjaga Berat Badannya
    Ajari Anak Anda Tentang Pola Makan Sehat Untuk Menjaga Berat Badannya
  • Mendidik Anak dalam Kandungan
    Mendidik Anak dalam Kandungan
  • Kulit Sensitif, Harus Bagaimana?
    Kulit Sensitif, Harus Bagaimana?
  • Jalan Cepat Lebih Baik
    Jalan Cepat Lebih Baik
  • Pria 67 Tahun Memperoleh Anak Dari Spermanya Yang Dibekukan Selama 11 Tahun
    Pria 67 Tahun Memperoleh Anak Dari Spermanya Yang Dibekukan Selama 11 Tahun
  • Sudah Benarkah Takaran Obat Untuk Anak Anda?
    Sudah Benarkah Takaran Obat Untuk Anak Anda?
  • Susu formula dapat menghasilkan anak sehat dan cerdas?
    Susu formula dapat menghasilkan anak sehat dan cerdas?
  • Panduan Bagi Dokter Gigi Menghadapi Pasien Autis
    Panduan Bagi Dokter Gigi Menghadapi Pasien Autis
  • Kate winslet Brought Rumour About Her Body Shape To Court
    Kate winslet Brought Rumour About Her Body Shape To Court
  • 4 Dasar Perawatan Kulit   (Bagian 1)
    4 Dasar Perawatan Kulit (Bagian 1)
  • Vaksin Penyakit Periodontal Pertama Di Dunia
    Vaksin Penyakit Periodontal Pertama Di Dunia
  • Dilelang: Model Cetakan Rahang Elvis Presley
    Dilelang: Model Cetakan Rahang Elvis Presley
  • Penumpukan Lemak Di Perut Juga Akibat Dari Social Stress
    Penumpukan Lemak Di Perut Juga Akibat Dari Social Stress
  • Konsultasi Kesehatan 2 Januari 2011
    Konsultasi Kesehatan 2 Januari 2011
  • Dental Management of Patients With Moderate Risk Conditions
    Dental Management of Patients With Moderate Risk Conditions
  • Agenda Seminar Kedokteran Gigi
    Agenda Seminar Kedokteran Gigi
  • ASI menghasilkan anak sehat dan cerdas
    ASI menghasilkan anak sehat dan cerdas
  • Konsultasi Kesehatan 3 September 2012
    Konsultasi Kesehatan 3 September 2012
  • Tidak Dapat Memperoleh Kalsium?
    Tidak Dapat Memperoleh Kalsium?
  • Jangan Langsung Beri Dia Parasetamol!
    Jangan Langsung Beri Dia Parasetamol!
Copyright © 2012 Jurnal Kesehatan Lingkungan - All Rights Reserved
Design by Jurnal Kesehatan Lingkungan - Powered by Blogger